Friday, January 30, 2015

Anti Depresant Membuat Kesulitan Ereksi

Pengaruh Obat-obatan Terhadap Fungsi dan Perilaku Seksual




Membicarakan obat tentu tidak terlepas dari efek sampingg obar-obatan tersebut terhadap badan dan kinerja otak kita, baik kini maupun di kemudian hari. Dari berbagai macam disfungsi yang paling umum terjadi baik pada wanita maupun lelaki adalah KESULITAN EREKSI. Pada pria ini dapat menyebabkan kesulitan “berdiri” sehingga sangat lemah untuk dapat melakukan dan erjadinya disfungsi ereksi. Pemikiran yang salah selama ini adalah kalau mereka meminum obat-obatan ini malah dapat membuat mereka “hebat” di ranjang, padhal ini adalah kekeliruan besar. Dalam artikel ini saya akan coba mengulas tentang disfugsi (ganguan) sexual akibat obat-obatan, khususnya obat-obatan anti depresant.
 BATASAN

• Perilaku seksual adalah manifestasi aktivitas seksual yang mencakup baik hubungan seks (intercourse; coitus; cohabitatio) maupun masturbasi.

• Dorongan / nafsu seksual adalah minat/niat seseorang untuk memulai atau mengadakan hubungan intim (sexual relationship).

• Kegairahan seksual (Sexual Excitement) adalah respons tubuh terhadap rangsangan seksual. Ada dua respons yang mendasar yaitu myotonia (ketegangan otot yang meninggi) dan vasocongestion (pengisian pembuluh darah dengan cairan) terutama pada alat kelamin (Belliveau Richter, 1970).

• Disfungsi (psiko) seksual adalah gangguan respons fungsi seksual. Pada pria : kegagalan yang menetap atau berulang, sebagian atau keseluruhan, untuk memperoleh dan atau mempertahankan ereksi sampai terselesaikannya aktivitas seksual. Pada wanita: kegagalan yang menetap atau berulang, baik sebagian atau secara keseluruhan, untuk memperoleh dan atau mempertahankan respons lubrikasi vasokongesti sampai berakhirnya aktivitas seksual.

Ada 6 jenis kelainan fungsi seksual (sexual dysfunction):

1. Sexual desire disorder

    * Hypoactive sexual desire
    * Sexual aversion disorder
    * Hyperactive sexual desire

2. Sexual arousal disorder

    * Erectile disorder (impotence)
    * Frigidity, lack of vaginal lubrication

3. Orgasm disorder

    * Premature,delayed or lack of ejaculation (pria)
    * Anorgasmia (orgasmic dysfunction) (wanita)

4. Sexual pain disorder

    * Vaginismus (wanita)
    * Dispareunia (pria dan wanita)

5. Unspecified Sexual Dysfunction

    * Orgasmic anhedonia
    * Mastubatory pain
    * Autoerotic asphyxiation

6. Lain-lain

    * Postcoital dysphoria
    * Nymphomania


Berikut daftar obat-obat nonpsikotropik atau nonpsikoaktif, yang dapat mempengaruhi fungsi seksual manusia.


A. Obat-obat Antihipertensi

Dapat menurunkan libido dan fungsi seks

1. Diuretika

    * thiazide
    * ethacrynic acid
    * furosemide
    * spironolactone

2. Non-diuretika

    * alpha-methy1dopa
    * guanethidine
    * hydralasine
    * reserpine
    * propranolol.
    * nimodipin
    * penghambat ganglion: pentolinium,mecamy1amine

B. Hormon

    * androgen : testosteron
    * anti androgen: estrogen
    * cyprosterone acetate
    * medroxyprogesterone acetate/MPA
    * kortikosteroid
    * prednison,
    * prednisolon

C. Psikotropika ( bahan psikoaktif)

1. Sedatif dan hipnotik

    * Meprobamate : Medicar®
    * Benzodiazepin: Chlordiazepoxide (Librium®); Diazepam (Valiurn®); Alprazolam; Clobazam dan sebagainya)
    * Barbiturat (Luminal®, Pentothal®, Nembutal® dan sebagainya)
    * Methaqualone

2. Antipsikotika

    * Phenothiazine (Largacti1®,Melleril®,Stelazine®)
    * Haloperidol (Haldol®, Serenace®)
    * Monoamine-Oxidase Inhibitor (MAO-I): (Aurorix®)
    * Tricyclic Antidepressants (TCAs)
    * Lithium Carbonate (Priadel®; Theralite®)
    * Anticholinergics (Cimetidine; Clofibrate; L-Dopa)

3. Alkohol/minuman beralkohol

4. Nikotin (tembakau, sigaret)

5. Marijuana (gelek, ganja, hasish, cimeng)

6. Opioid (heroin)

7. Amfetamin (MDMA, Ecstasy)

8. Kokain

9. Halusinogen (LSD/acid, mushroom)

 *********************************************************************************
Obat-obat antidepresan dapat menyebabkan kesulitan orgasme pada wanita dan kesulitan ejakulasi pada pria; yang merupakan efek samping utama. Ini terjadi misalnya pada antidepresan trisiklik seperti clomipramine, imipramine, amitriptyline, dan lebih jarang oleh desipramine, amoxapine dan nortriptyline. Untuk golongan MAO-I, tersering oleh phenelzine. Pargyline, isocarboxazid dan tranylcypromine kurang menyebabkan disfungsi seksual.

Untuk golongan antidepresan atipikal: trazodone menyebabkan anorgasmia/inhibisi ejakulasi sertraline menyebabkan kelambatan ejakulasi, dan fluoxetine menyebabkan kesulitan orgasme atau orgasme spontan. Cyproheptadine dapat memulihkan disfungsi ejakulasi/orgasme akibat antidepresan.

Antidepresan diperlukan dan efektif untuk disfungsi seksual yang merupakan gejala depresi. Vilaxazine dan trazodone dilaporkan lebih efektif daripada yang lainnya untuk memperbaiki ereksi dan minat seksual pada pasien depresi.

Antidepresan juga efektif untuk sexual phobia dan premature ejaculation. (yang terakhir ini memanfaatkan efek samping antikholinergik) untuk ini yang tersering dipakai adalah imipramine, walaupun yang lain juga bisa termasuk MAO-Is. Clomipramine terkenal karena mempunyai efek paradoksal : menginduksi atau menghambat orgasme wanita.





sumber: netdoctor.co.uk- smallcrab.com - doctormurray.com

1 comment: